Selasa, 16 April 2013

Teman Lama

kini akan aku ceritakan teman sekamarku. kami berteman dari kelas 2 SMP, gak tau luapa gimana kita dulu bisa sering main bareng seperti sekarang ini. aku juga lupa. yang pasti kita sering keluar kemana" bareng. dan gak banyak yang bilang kalo kita kembar. mirip sih sama sama gendut heheh. dan sekarang kita sekamar. waw banget yang, padahal kita dulu SMA itu pisan jauh banget dan sekarang bisa bersama lagi. tapi yang di sayang kan adalah sifatku yang ya gitu deh. aku kalo gak suka sama orang ya gak suka. uda diem. dan selama 1 2 3 bulan berjalan sekamar sama dia telah menemukan banyak sekali ketidak samaan atau ketidak cocokan (kayak orang pacaran aja). dari dia suka tidur lampu mati yang aku
takut gelap. kita sudah mulai membiasakan diri dengan perbedaan ini. tapi pada suatu ketika pernah aku semangkel mangkelnya sama dia ini aku pingin pindah kos. ya allah aku jahat banget deh memperlakukan dia kayak gitu. aku merasa aku uda jahat banget. tapi lha gimana lagi itu uda sifat bawan ku. dari dulu. susah hilangkannya. aku coba belajar menerimanya dengan segala kekurangan dan kelebihan. karena dia gak selamanya menyebalkan. dia juga sering membantuku di saat aku butuhkan. akunya aja yang jahat sama dia. sebenarnya aku itu terlalu iri sama dia. dia memiliki kehidupan yang sangat diinginkannya sedangkan aku tak pernah merasakan kepuasan terhadap hidupku. aku selalu kurang. itu yang membuat aku sebel sama dia. padahal diakan gak salah. maafin aku uda salah sikap terhadapmu. dan sekarang aku telah sadar disaat dia memiliki maslah yang selama ini aku tak tau. dia memiliki keluarga yang menurutku seperti sinetron. tapi ini nyata. aku kasian sama dia. dia begitu terpukul sampe seluruh kehidupnnya berubah. aku sadar aku tak pantas iri padanya . karena tak semua kebahagian yang iya ungkapkan menyimpan sejuta kepedihan. aku harusnya bersyukur dengan keadaan aku sekarang. aku memiliki keluarga teman dan pacar yang utuh dan sayang sma aku. tapi akunya aja yang kurang bersyukur. ya allah aku malu dan aku tak tau diri . sebenarnya aku tak pantas menjadi temannya. ada di saat senang saja. aku akan berusaha ada di sampingmu. walau aku tak dapat menyelesaikan masalahmu, tapi aku akan menemanimu kawan. VIW

0 comment:

Posting Komentar

 
;